Dalam Qanun Aceh No. 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong memang tidak secara tegas mengatur tentang Peradilan Adat, namun di dalamnya terdapat beberapa pasal yang menunjukkan peran lembaga adat dalam menyelesaikan sengketa di masyarakat. Kehidupan keluarga sangat berkaitan dengan masyarakat, penting bagi setiap orang untuk memahami adat istiadat, baik sebelum maupun setelah menikah yang bertujuan untuk menciptakan ketahanan dalam keluarga dan mendorong kepedulian antarwarga. Pertanyaan penelitian ini yakni bagaimana peran dan fungsi lembaga adat Gampong dalam mewujudkan Ketahanan Keluarga di Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan dan apa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan lembaga adat Gampong dalam mewujudkan Ketahanan Keluarga. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan konseptual (Conceptual Approach) dengan jenis penelitian Yuridis Empiris. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa peran dan fungsi perangkat Gampong dalam menjaga ketahanan keluarga yakni menjadi tempat pertama masyarakat mengadu saat ada masalah rumah tangga. Lembaga adat berfungsi sebagai penengah dan memberi nasihat, tetapi hanya bertindak jika diminta secara resmi. Keberhasilan lembaga adat dipengaruhi oleh kemampuannya mengumpulkan informasi yang akurat dan lengkap dari kedua pihak yang berselisih. Lembaga adat yang bijak dan dihormati juga sangat membantu dalam menyelesaikan masalah. Namun, kegagalan bisa terjadi jika pihak yang bermasalah menutup diri atau jika masalah tersebut memerlukan bantuan professional. Dari paparan di atas disimpulkan bahwa Lembaga Adat Gampong memiliki peran penting dalam menjaga Ketahanan Keluarga. Keberhasilan lembaga adat sangat bergantung pada kemampuannya mengelola informasi, membangun kepercayaan, serta peran aktif masyarakat dalam menjaga nilai-nilai adat.