Dalam era informasi yang semakin berkembang, perpustakaan memiliki peran sentral sebagai pusat pengetahuan yang tidak hanya menyediakan koleksi buku, tetapi juga sebagai sumber informasi yang dapat diakses oleh semua pihak. Pemanfaatan sumber-sumber informasi yang sudah dikemas menjadi bahan Pustaka (koleksi) sangat fluktuatif. Kondisi ini mungkin terjadi karena kurangnya stimulus dan respon dari pihak pustakawan maupun pemustaka. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan teori operant conditioning oleh pustakawan di MTsN 4 Banda Aceh dan dampaknya terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan oleh siswa/i. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stimulus yang diberikan oleh pustakawan seperti penobatan duta baca, gerakan literasi sekolah, pojok kuis yang disertai pemberian hadiah, menghasilkan respon dari pemustaka yaitu antusiasme siswa/i dalam meningkatkan frekuensi kunjungan dan pemanfaatan layanan di perpustakaan. Pemustaka yang diberikan reward menunjukkan peningkatan motivasi dan partisipasi aktif dalam menggunakan layanan perpustakaan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dalam pengembangan strategi efektif untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya perpustakaan.