Penelitian ini didasari oleh fenomena bahwa meskipun banyak lansia mengalami penurunan fungsi fisik, sebagian di antaranya tetap mampu menjalani masa tua secara produktif, mandiri, dan bermakna. Optimisme diyakini sebagai salah satu faktor penting yang dapat mendukung pencapaian successful aging. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara optimisme dengan successful aging pada lansia di Desa Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah.Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Sampel berjumlah 84 orang lansia yang berada di desa Bebesen Kabupaten Aceh Tengah yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan skala optimisme yang disusun berdasarkan teori Seligman (2006) dan skala successful aging berdasarkan teori Baltes & Baltes (1990). Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) = 0,125 dengan signifikansi (p) = 0,256 (p > 0,05), yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara optimisme dengan successful aging pada lansia di Desa Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Dengan demikian, hipotesis penelitian ditolak. Meskipun demikian, diketahui bahwa sebagian besar lansia dalam penelitian ini memiliki tingkat optimisme dan successful aging dalam kategori sedang cenderung rendah.