Penggunaan internet untuk mencari informasi kesehatan semakin meningkat di kalangan ibu rumah tangga, namun tidak jarang menimbulkan kecemasan berlebih yang dikenal sebagai cyberchondria. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi kondisi ini adalah intoleransi ketidakpastian, yaitu kecenderungan individu merasa tidak nyaman ketika menghadapi situasi yang ambigu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intoleransi ketidakpastian dengan cyberchondria pada ibu rumah tangga di Desa Blang Asan, Kabupaten Pidie. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan metode korelasi. Alat ukur penelitian ini yaitu skala intoleransi ketidakpastian dan skala cyberchondria. Sampel berjumlah 101 ibu rumah tangga yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis menggunakan metode rank spearman dengan nilai 0,301 dan P=0,002 (P< 0,05). Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara intoleransi ketidakpastian dengan cyberchondria. Artinya, semakin tinggi intoleransi ketidakpastian, maka semakin tinggi pula kecenderungan mengalami cyberchondria. Begitupula sebaliknya, apabila intoleransi
ketidakpastian rendah, maka kecenderungan untuk mengalami cyberchondria juga cenderung rendah.