Panwaslih Kabupaten Aceh Tengah merupakan Lembaga Pengawas Pemilu yang memiliki nama khusus yang berbeda dengan Kab/Kota lain di seluruh Indonesia. Berdemokrasi membuat terbuka lebar terhadap peluang setiap orang yang mau dan mampu untuk terlibat di dalam kehidupan politik praktis, khususnya untuk mencalonkan diri menjadi orang nomor satu di berbagai pelosok negeri ini. Hal tersebut membuat timbulnya berbagai macam cara yang dilakukan untuk mendapatkan suara rakyat salah satunya yaitu terdapat kegiatan money politic yang biasanya dilakukan pada hari mendekati pelaksanaan pemilihan umum. Praktek politik uang dilakukan dengan upaya mempengaruhi massa pemilu dengan imbalan materi. Peneliti mengkaji pertama, bagaimana pengawasan Panwaslih Kabupaten Aceh Tengah Kecamatan Linge Mencegah Politik Uang Dalam Pemilu 2024? Kedua, apa kendala Pengawasan Panwaslih Kabupaten Aceh Tengah Kecamatan Linge Mencegah Politik Uang Dalam Pemilu 2024? Ketiga, bagaimana pandangan konsep al-hisbah terhadap pengawasan Panwaslih Kabupaten Aceh Tengah Kecamatan Linge Mencegah Politik Uang Dalam Pemilu 2024? Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah Yuridis Empiris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama Pengawasan politik uang oleh Panwaslih Kecamatan Linge dalam Pemilu 2024 masih bermasalah hanya rendahnya kesadaran masyarakat, kuatnya budaya kekeluargaan, dan anggapan bahwa menerima uang dari kandidat adalah hal biasa, sehingga penegakan hukum kurang efektif. Kedua, kendala pengawasan politik uang mencakup keterbatasan personel, fasilitas, dana, celah regulasi, budaya politik kekerabatan, dan terbatasnya waktu penindakan; solusi yang diusulkan adalah sosialisasi aktif, pelibatan masyarakat, dan revisi aturan hukum. Ketiga, konsep al-hisbah dalam Islam mendukung peran Panwaslih dalam mencegah politik uang, karena risywah (suap) dilarang dalam Islam; Panwaslih berfungsi mengawasi dan menindak pelanggaran pemilu sesuai prinsip amar ma’ruf nahi munkar, dan masyarakat wajib mendukung demi terwujudnya pemilu yang jujur dan adil.