Pertambangan ilegal di Kabuapaten Aceh Selatan, khususnya wilayah Kecamatan Sawang, Meukek, Samadua dan Kluet Tengah, menimbulkan dampak yang serius yang di rasakan masyarakat sekitar yang menyebabkan kerusakan lingkungan ekosistem, pencemaran air sungai akibat tambang ilegal dan bahan kimia seperti merkuri yang dapat menyebabkan dampak serius terhadap kerusakan lingkungan hidup, pencemarann air, konflik sosial, melemahnya wewenang pemerintah, ancaman terhadap kesehatan masyarakat, dan kerugian ekonomi negara. Dalam Qainuin aiceh nomor 15 taihuin 2017 tentaing peruibaihain aitais qainuin aiceh nomor 15 taihuin 2013 tentaing pengelolaiain pertaimbaingain minerail dain baitui bairai, menjelaskan untuk memperkuat peran Pemerintah Aceh sebagai otoritas utama dalam pengawasan, pemberian izin, dan penindakan pelanggaran dalam aktivitas pertambangan di wilayah Aceh, termasuk Kabupaten Aceh Selatan. Kebijakan pemerintah Kabupaten Aceh Selatan masih belum efektif dalam penegakan hukum, lemahnya pengawasan, dan rendahanya kesadaran dari masyarakat. Hambatan utama efektivitas kebijakan Kabupaten Aceh Selatan lemahnya suatu lembaga atau kelompok dalam menjalankan tugasnya, koordinasi yang buruk, dan ketergantungan masyarakat terhadap tambang ilegal.