Mikroplastik merupakan partikel plastik berukuran kurang dari 5 mm yang berasal dari degradasi limbah plastik maupun sintetik lainnya. Mikroplastik menjadi ancaman serius bagi ekosistem laut karena dapat terakumulasi di tubuh biota dan berpotensi membahayakan kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkarakterisasi mikroplastik di perairan Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, yang merupakan lokasi strategis dengan aktivitas pelayaran dan pariwisata yang tinggi. Metode yang penelitian ini adalah eksperimen dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Pengambilan sampel air diambil dari lima titik di sekitar pelabuhan, baik dari permukaan maupun dasar perairan, dengan pengukuran parameter air dilakukan secara insitu yang meliputi suhu, pH, dan salinitas. Analisis mikroplastik menggunakan beberapa instrumen yaitu mikroskop stereo, FTIR dan AAS. Instrumen yang digunakan untuk karakterisasi adalah SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik yang ditemukan terdiri dari berbagai bentuk yaitu fiber, fragmen, foam, film, dan pellet, dimana fragmen menjadi yang paling dominan dengan rata-rata 9,7 partikel dan jumlah mikroplastik terendah adalah film dengan rata-rata 0,2 partikel. Selain itu, analisis warna mikroplastik menunjukkan bahwa warna hitam mendominasi, diikuti warna biru, merah, cokelat, hijau dan ungu. Analisis FTIR mengidentifikasi adanya gugus fungsi hidroksil dan amina, sedangkan analisis AAS menunjukkan logam berat timbal (Pb) tidak terdeteksi dalam sampel. Dari Hasil karakterisasi SEM menunjukkan morfologi mikroplastik memiliki permukaan yang kasar, berpori dan berserat. Dari hasil penelitian maka didapatkan kesimpulan bahwa populasi mikroplastik di Pelabuhan Ulee Lheue menjadi masalah serius terkait ancaman ekosistem laut dan kesehatan manusia