Penggunaan hasil investasi dana haji untuk subsidi jamaah tahun berjalan menimbulkan perdebatan karena meringankan biaya jamaah yang berangkat, namun mengurangi hak jamaah yang masih antri. Seharusnya nilai manfaat dikembalikan kepada pemilik dana, bukan untuk subsidi. Tujuan penelitian ini pertama,bagaimana dampak penggunaan hasil investasi dana haji terhadap keberlanjutan keuangan dan kesejahteraan calon jamaah. Kedua, bagaimana hukum praktik ini menurut maqashid syariah. Ketiga, seperti apa skema alternatif pengelolaan dana yang lebih adil dan sesuai syariah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kepustakaan dengan pendekatan ushul fiqh menggunakan penalaran istislahi. Hasil penelitian ini pertama, penggunaan nilai manfaat untuk subsidi adanya ketergantungan pada nilai manfaat, implikasi keadilan antar generasi, keseimbangan efisiensi dan amanah. Kedua, penggunaan nilai manfaat untuk subsidi haji secara maqasid syariah tidak sesuai dengan hifz mal namun sesuai dengan hifz nafs, jadi mubah dengan syarat perbaikan pada transparansi penyaluran nilai manfaat ke virtual account dan adanya akad yang jelas di awal. Ketiga, skema alternatif meliputi distribusi nilai manfaat secara proporsional, persetujuan rinci soal alokasi nilai manfaat, pemisahan dana individual dan kolektif, optimalisasi instrumen syariah dan lainnya.