Perceraian di Luar Pengadilan dan Dampaknya terhadap Perempuan dan Anak (Penelitian di Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh)

Mahfuzh, 211010010 (2025) Perceraian di Luar Pengadilan dan Dampaknya terhadap Perempuan dan Anak (Penelitian di Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh). Masters thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Membahas tentang perceraian di luar pengadilan] Text (Membahas tentang perceraian di luar pengadilan)
full THESIS MAHFUZH CETAK_watermark.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (11MB)
[thumbnail of Membahas tentang perceraian di luar pengadilan] Text (Membahas tentang perceraian di luar pengadilan)
full THESIS MAHFUZH CETAK_watermark-1-36.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Perceraian merupakan sebuah tindakan melepaskan ikatan perkawinan yang sah antara suami dan istri. Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menyebutkan bahwa perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan. Namun, dalam kenyataannya masih ditemukan dalam masyarakat melakukan perceraian di luar pengadilan.
Kenyataan tersebut terjadi dipengaruhi oleh persepsi masyarakat yang menganggap bahwa perceraian di luar pengadilan sah menurut hukum agama. Di sisi lain, perceraian di luar pengadilan memberikan dampak buruk terhadap perempuan dan anak. Oleh karena demikian, perlu adanya kajian lebih lanjut bagaimana
persepsi dan dampak perceraian di luar pengadilan terhadap perempuan dan anak. Adapun rumusan masalah: 1. Bagaimana gambaran dinamika bentuk perceraian dan dampak perceraian di luar pengadilan di Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh? 2. Bagaimana persepsi masyarakat tentang talak di luar pengadilan di
Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh? 3. Bagaimana tanggung jawab suami pasca perceraian di luar pengadilan di Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh.? Adapun data penelitian adalah data yang diperoleh di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika perceraian ada yang dilakukan di pengadilan dan ada pula di luar pengadilan. Adapun dampak perceraian di luar pengadilan adalah terabaikannya nafkah iddah dan nafkah anak. Di samping itu, masyarakat memahami talak di luar pengadilan tetap sah menurut hukum agama, walaupun tidak diakui oleh negara, perceraian di luar pengadilan mengakibatkan suami tidak mau bertanggung jawab atas nafkah pasca perceraian karena tidak ada pengawasan dan tidak terikat hukum.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum > 346 Hukum Perdata
Divisions: Program Pascasarjana > S2 Hukum Keluarga
Depositing User: Mahfuzh Mahfuzh
Date Deposited: 07 Aug 2025 04:17
Last Modified: 07 Aug 2025 04:17
URI: http://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/46990

Actions (login required)

View Item
View Item