Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas V di MIN Cot Ba’u Sabang dalam memahami materi perubahan wujud zat. Peserta didik cenderung pasif dan kurang memahami konsep perubahan wujud serta kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan berpusat pada guru. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas guru, aktivitas peserta didik, dan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Direct Experimentation atau eksperimen langsung. Model Direct Experimentation merupakan model pembelajaran yang menekankan keterlibatan aktif siswa melalui kegiatan percobaan nyata di kelas. Dalam model ini, siswa tidak hanya menerima informasi, tetapi menjadi pelaku utama dalam proses pembelajaran seperti mengamati, membuat hipotesis, melakukan eksperimen, dan menarik kesimpulan secara mandiri maupun berkelompok. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah 22 siswa kelas V MIN Cot Ba’u Sabang. Data dikumpulkan melalui observasi aktivitas guru dan siswa, serta tes hasil belajar pada setiap akhir siklus. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan. Aktivitas guru meningkat dari 79,76% pada siklus I menjadi 95,23% pada siklus II. Aktivitas siswa juga meningkat dari 75,59% menjadi 91,07%. Sementara itu, hasil belajar siswa meningkat dari 63,60% pada siklus I menjadi 90,90% pada siklus II. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model Direct Experimentation efektif dalam meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar, khususnya dalam pembelajaran IPAS materi perubahan wujud zat. Model ini direkomendasikan sebagai alternatif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dasar.