Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) secara optimal untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Aceh Barat Daya. Permasalahan yang diangkat adalah rendahnya efektivitas implementasi manajemen pada Baitul Mal Aceh Barat Daya, khususnya dalam aspek perencanaan, pengumpulan, pengelolaan, dan pendistribusian dana ZIS, di mana masih ditemukan kendala transparansi, pengelolaan di tingkat desa yang belum optimal, serta kesadaran masyarakat yang belum sepenuhnya terbentuk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana implementasi manajemen pada Baitul Mal Aceh Barat Daya serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan ZIS. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi manajemen pada Baitul Mal Aceh Barat Daya telah mencakup perencanaan strategis melalui SOP, pengorganisasian Unit Pengumpul Zakat (UPZ), serta pendistribusian yang mengacu pada ketentuan syariat dan peraturan daerah. Namun, pengumpulan zakat dari sektor non-ASN dan sektor pertanian masih menghadapi tantangan signifikan. Kesimpulannya, meskipun pengelolaan ZIS sudah berjalan sesuai regulasi, namun masih diperlukan upaya penguatan manajemen, sosialisasi yang masif, dan kolaborasi lintas sektor agar pengelolaan ZIS dapat berjalan optimal dan merata.