Salah satu upaya mendukung keberlanjutan lingkungan dalam mengurangi pencemaran air adalah dengan memanfaatkan ekstrak kulit mangga (Mangifera indica) sebagai biokoagulan untuk limbah cair rumah pemotongan hewan (RPH). Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas ekstrak tersebut dalam menurunkan nilai COD dan TSS, serta melihat pengaruh variasi konsentrasi terhadap hasil pengolahan. Proses ekstraksi dilakukan melalui tahapan pengeringan, penggilingan, dan ekstraksi basa. Ekstrak yang diperoleh kemudian digunakan dalam tiga variasi konsentrasi, yaitu 0,1%, 0,2%, dan 0,3%, dengan dosis yang diberikan antara 0 hingga 20 mL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 0,2% dengan dosis 15 mL memberikan hasil paling optimal, yaitu penurunan COD sebesar 93,67% dan penurunan TSS sebesar 90,78%. Temuan ini membuktikan bahwa ekstrak kulit mangga memiliki potensi sebagai biokoagulan alami yang ramah lingkungan dan dapat menjadi alternatif pengganti koagulan kimia dalam proses pengolahan limbah cair di UPTD RPH Banda Aceh.