Air limbah pertambangan batubara mengandung belerang (sulfida) yang bereaksi dengan air dan oksigen membentuk asam sulfat. Hal ini dapat menyebabkan air menjadi sangat asam (pH rendah) dan dapat melarutkan logam berat seperti besi dan mangan. Dampaknya air limbah pertambangan batubara jika dialirkan ke sungai dapat mempengaruhi kualitas air seperti warna, bau sehingga tidak layak untuk digunakan atau konsumsi, pertanian, serta perikanan. PT. Agrabudi Jasa Bersama memanfaatkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berbasis lahan basah buatan untuk mengolah air limbah tersebut. Dengan adanya IPAL dengan kombinasi Lahan Basah Buatan tersebut diharapkan dapat menyaring, mengurai, dan membersihkan air limbah sebelum dibuang ke lingkungan atau digunakan kembali. Air hasil olahan kemudian digunakan kembali untuk menyiram jalan di area produksi guna mengurangi debu, terutama saat musim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui debit air limpasan dan merancang desain IPAL lahan basah buatan. Perhitungan debit dilakukan berdasarkan intensitas curah hujan, koefisien aliran, dan luas daerah tangkapan air hujan, menggunakan rumus rasional. Desain IPAL Lahan Basah Buatan PT. Agrabudi Jasa Bersama terdiri dari lima kolam yaitu kolam ekualisasi, kolam pengendapan, kolam pengolahan pH dan logam berat (dengan tanaman Typha angustifolia), kolam pengolahan parameter organik (dengan tanaman eceng gondok), serta kolam indikator untuk memastikan kesesuaian dengan baku mutu air limbah (BMAL) maka didapatkan volume total desain IPAL ini mencapai 27.283 m³.