Era digital menantang pendidikan, termasuk madrasah yang sering dianggap sebagai pilihan kedua. Dalam mengimplementasikan madrasah digital membutuhkan strategi yang tepat dari kepala madrasah. Penelitian ini bertujuan mengetahui kebijakan kepala dalam implementasi madrasah digital di MIN 11Banda Aceh, untuk mengetahui kendala yang dihadapi kepala dalam implementasi madrasah digital di MIN 11 Banda Aceh. Penelitian ini sebagai penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitiannya meliputi kepala madrasah dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kebijakan kepala dalam implementasi madrasah digital di MIN 11 Banda Aceh meliputi perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Kebijakan yang diambil meliputi penyediaan fasilitas digital, peningkatan kompetensi guru, dan pengembangan kurikulum berbasis teknologi. (2) Kendala yang dihadapi kepala dalam implementasi madrasah digital di MIN 11 Banda Aceh meliputi kompetensi guru, kelebihan dan kelemahan madrasah digital dan tindak lanjut kepala madrasah. Kepala madrasah menghadapi kendala seperti kurangnya fasilitas, keterbatasan akses internet, serta adaptasi guru dan siswa terhadap teknologi. Untuk mengatasi kendala ini, diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendapatkan dukungan teknologi dan akses internet yang memadai. Implementasi madrasah digital memberikan dampak positif dengan pembelajaran yang lebih interaktif dan fleksibel. Dalam bertindak lanjut Kepala madrasah memiliki peran strategis dalam memastikan keberhasilan program ini melalui kebijakan yang tepat, peningkatan kompetensi guru, pengembangan kurikulum, dan penyediaan fasilitas yang memadai.