Pendistribusian gas elpiji bersubsidi 3 kg merupakan bagian dari kebijakan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Namun, dalam praktiknya, distribusi ini sering menghadapi berbagai masalah seperti salah sasaran, penimbunan, dan penyelewengan di dalam rantai pasok. Kondisi ini menuntut adanya pengawasan yang ketat dan berkesinambungan dari berbagai pihak, termasuk dari pihak penyalur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis realisasi pengawasan distribusi gas elpiji bersubsidi oleh PT Mitra Alam Jaya di Banda Aceh dalam perspektif teori al-hisbah. Dalam Islam, al-hisbah memberikan kerangka normatif dan struktural untuk fungsi pengawasan ekonomi, memastikan keadilan dan mencegah kezaliman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pemilik dan manajer agen distribusi, serta observasi lapangan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Mitra Alam Jaya telah menerapkan sistem distribusi dan pengawasan yang terstandardisasi, termasuk pencatatan distribusi, pemantauan stok, dan pelaporan rutin. Namun demikian, masih terdapat beberapa tantangan, termasuk lemahnya pengawasan di tingkat bawah, kurangnya kontrol moral di antara para pelaku distribusi, dan terbatasnya sinergi dengan lembaga pengawas independen. Dari perspektif al-hisbah, sistem pengawasan yang sistematis mencerminkan prinsip-prinsip amar ma'ruf nahi munkar dan keadilan distributif. Studi ini merekomendasikan penguatan pengawasan berdasarkan nilai-nilai hisbah, peningkatan pendidikan akhlak, dan peningkatan transparansi data distribusi untuk mewujudkan tata kelola LPG yang berkeadilan.