Penelitian ini mengkaji tentang mitologi masyarakat pada ziarah makam Nek Rabi yang berfokus pada penziarah masih berziarah ke makam Nek Rabi guna mengharapkan agar terhindar dari gangguan gaib terhadap anaknya yang sering rewel. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana pandangan penziarah tentang mitologi ziarah makam Nek Rabi dan apa yang mempengaruhi masyarakat Gampong Meunasah Manyang tentang praktik ziarah makam Nek Rabi. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi serta teori antropologi Koentjaraningrat. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan pandangan para penziarah yang memercayai mitologi ziarah makam Nek Rabi dengan harapan agar bayi terbebas dari gangguan gaib dengan berkunjung dan berziarah ke makam Nek Rabi disertai oleh beberapa syarat berziarah yang mereka dapatkan dari cerita cerita orang tua maupun kerabatnya. Sebagian masyarakat masih melakukan tradisi tersebut terkecuali masyarakat Gampong Meunasah Manyang tidak lagi melakukan praktik ziarah makam, bagi masyarakat setempat makam Nek Rabi sama seperti makam lainnya yang membedakan hanya makam Nek Rabi memiliki cerita tersendiri yang masih dipercayai masyarakat. Tradisi ziarah makam hanya cerita turun temurun yang masih dipercayai sebagian masyarakat, perubahan terjadi hanya bagi mereka yang percaya akan ritual ini memberi kesembuhan bagi bayi yang rewel, sehingga menjadikan sebab masyarakat berziarah. Penziarah makam Nek Rabi saat ini merupakan masyarakat dari daerah lain, bukan masyarakat Gampong Meunasah Manyang, seiring berkembang zaman dan ilmu pengetahuan generasi muda lebih berpikir kritis dan logis.