Perilaku bullying menjadi permasalahan serius di lingkungan pendidikan yang berdampak negatif terhadap perkembangan psikologis siswa. Guru Akidah Akhlak memiliki peran penting dalam mencegah perilaku bullying melalui pembelajaran nilai-nilai Akidah Akhlak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi yang dilakukan guru Akidah Akhlak dalam pencegahan perilaku bullying di MIN 12 Nagan Raya menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, melalui empat teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan (1) strategi guru yaitu memberikan pemahaman/wawasan tentang tindakan bullying, membangun lingkungan madrasah yang positif dan inklusif, menyusun Kebijakan Anti-Bullying yang tegas, memanfaatan teknologi dalam mencegah cyberbullying, menciptakan program reward untuk perilaku positif, Menjalin komunikasi serta kerjasama madrasah dan guru. (2) Perencanaan di mulai dari Pendidikan nilai Akhlak dan empati, pendekatan individual untuk kasus bullying, pelatihan dan pembinaan guru dalam menangani kasus bullying, membangun komunikasi terbuka antara pihak sekolah dan orang tua, kegiatan positif untuk membangun empati antar siswa, penyediaan sistem pelaporan yang aman. (3) Upaya guru dengan menanamkan nilai-nilai keislaman dalam proses belajar mengajar, membaca Al-Qur’an bersama, shalat dhuha berjamaah, dan tausiah, memberi teladan yang baik kepada siswa agar berperilaku sopan dalam berucap dan berperilaku baik dengan sesama, mengaitkan materi pelajaran dengan realitas sosial seperti adab bergaul dengan teman, membentuk komitmen kuat, aturan yang ketat, dan sanksi yang jelas bagi para pelaku, serta memberi nasihat langsung kepada siswa yang terlibat dalam tindakan bullying (4) Permasalahan utama kurangnya pemahaman siswa tentang dampak bullying, kurangnya dukungan dari lingkungan sekolah dan keluarga, keterbatasan waktu pembelajaran, minimnya pelatihan dan pendampingan untuk guru, sulitnya mendeteksi kasus bullying, kurang terbukanya siswa karena takut dan malu, pengaruh media sosial dan tekonologi.