Cuti suami dalam mendampingi istri pasca melahirkan merupakan Cuti suami dalam mendampingi istri pasca melahirkan merupakan kebijakan yang menunjukkan kemajuan dalam perlindungan keluarga dan penguatan peran suami dalam pengasuhan. Artikel ini bertujuan mengkaji kesesuaian antara hak cuti suami sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan dengan prinsip maslahah dalam kerangka Siyasah Dusturiyah. Penelitian ini menggunakan metode normatif yuridis melalui pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Fokus analisis terletak pada norma hukum dan doktrin dalam hukum Islam, khususnya prinsip maslahah dan Siyasah Dusturiyah. Hasil kajian menunjukkan bahwa kebijakan hak cuti suami memenuhi unsur maslahah mursalah karena memberikan kemanfaatan nyata, tidak bertentangan
dengan nash, dan mencakup kepentingan umum. Kebijakan ini juga merepresentasikan aktualisasi maqāṣid al-syarī‘ah dalam menjaga jiwa dan keturunan. Dengan demikian, hak cuti suami merupakan implementasi nilai keadilan dan kemaslahatan dalam sistem hukum nasional yang selaras dengan prinsip-prinsip hukum Islam.