Pandangan Tokoh Masyarakat Terhadap Tradisi Larangan Menikah Satu Marga Dalam Hukum Adat Batak Di Kabupaten Dairi Dan Kaitannya Dengan Surah Al-Nisā’ Ayat 23

Putri Muliana Hadiva Anak Ampun, 210303079 (2025) Pandangan Tokoh Masyarakat Terhadap Tradisi Larangan Menikah Satu Marga Dalam Hukum Adat Batak Di Kabupaten Dairi Dan Kaitannya Dengan Surah Al-Nisā’ Ayat 23. Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Pandangan Tokoh Masyarakat Terhadap Tradisi Larangan Menikah Satu Marga Dalam Hukum Adat Batak Di Kabupaten Dairi Dan Kaitannya Dengan Surah Al-Nisā’ Ayat 23] Text (Pandangan Tokoh Masyarakat Terhadap Tradisi Larangan Menikah Satu Marga Dalam Hukum Adat Batak Di Kabupaten Dairi Dan Kaitannya Dengan Surah Al-Nisā’ Ayat 23)
Skripsi After sidang Putri 210303079.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB)
[thumbnail of Pandangan Tokoh Masyarakat Terhadap Tradisi Larangan Menikah Satu Marga Dalam Hukum Adat Batak Di Kabupaten Dairi Dan Kaitannya Dengan Surah Al-Nisā’ Ayat 23] Text (Pandangan Tokoh Masyarakat Terhadap Tradisi Larangan Menikah Satu Marga Dalam Hukum Adat Batak Di Kabupaten Dairi Dan Kaitannya Dengan Surah Al-Nisā’ Ayat 23)
COVER - BAB 1.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji pandangan tokoh masyarakat terhadap tradisi larangan menikah satu marga dalam hukum adat Batak di Kabupaten Dairi dan kaitannya dengan konsep mahram nikah dalam surah al-Nisā’ ayat 23. Tradisi larangan menikah satu marga dalam adat Batak di Kabupaten Dairi sangat kuat, meskipun tidak ada dalam hukum Islam ataupun peraturan negara, akan tetapi jika tradisi ini dilanggar akan dikenai sanksi sosial yang berlaku di masyarakat Batak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan tokoh masyarakat (adat, agama, pendidikan, dan masyarakat Batak) terhadap tradisi tersebut serta menganalisis keterkaitannya dengan surah al-Nisā’ ayat 23. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam terhadap 12 informan di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pandangan. Tujuh informan berpendapat bahwa tradisi ini sejalan dengan QS. al-Nisā’ ayat 23 karena menganggap satu marga sebagai satu darah atau nasab yang dekat, bertujuan menjaga integritas keluarga dan garis keturunan. Sementara itu, lima informan berpendapat bahwa tradisi ini tidak sejalan dengan QS. al- Nisā’ ayat 23, karena kesamaan marga tidak termasuk dalam kategori mahram yang disebutkan dalam QS. al-Nisā’ ayat 23. Meskipun demikian, mayoritas tokoh masyarakat memandang bahwa adat Batak yang melarang pernikahan satu marga tidak bertentangan dengan prinsip Islam, selama tidak menyalahi ketentuan syariat, dan dapat dipahami sebagai bentuk kearifan lokal yang mendukung nilai-nilai perlindungan terhadap garis keturunan dan keharmonisan sosial.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.3 Hukum Perkawinan (Munakahat) > 2x4.39 Aspek Munakahat Lainnya
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Putri Muliana Hadiva Anak Ampun
Date Deposited: 11 Aug 2025 09:22
Last Modified: 11 Aug 2025 09:22
URI: http://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/47346

Actions (login required)

View Item
View Item