Kegelisahan spiritual masyarakat modern yang cenderung tercerabut dari dimensi batiniah agama menjadi latar belakang penelitian ini. Penelitian ini mengkaji corak pemikiran tasawuf Syekh Kadirun Yahya sebagai respons terhadap kegelisahan spiritual masyarakat modern. Permasalahan penelitian berpusat pada kegersangan batin dan kebutuhan akan pendekatan sufistik yang rasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis corak pemikiran tasawuf Syekh Kadirun Yahya, khususnya mengenai metode pencapaian spiritual melalui konsep tazkiyatun nafs, pengalaman dzawq dan integrasi antara tasawuf, syariat dan sains. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan hermeneutik. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, sementara teknis analisisnya menggunakan analisis konten untuk menafsirkan ajaran-ajaran Syekh Kadirun Yahya. Data dikumpulkan dari karya-karya tulis Syekh Kadirun Yahya, referensi tasawuf klasik dan kontemporer, serta penelitian akademik yang relevan. Penelitian ini menemukan bahwa Syekh Kadirun Yahya punya cara berpikir tasawuf yang ilmiah dan cocok dengan sains modern. Hal ini terlihat dari idenya tentang “teknologi Alqur'an”, di mana ia menjelaskan mengenai penghidupan rohani dan ketersambungan dengan frekuensi ilahi. Ajaran Syekh Kadirun Yahya ini sangat berguna untuk mengatasi masalah batin di masyarakat modern dan menyatukan agama dengan ilmu pengetahuan serta sangat relevan dalam menjawab kegersangan spiritual masyarakat modern dan membuka ruang integrasi antara agama dan ilmu pengetahuan dalam kerangka keislaman yang utuh.