Perbankan syariah di Indonesia berkembang sebagai alternatif sistem keuangan yang sesuai dengan prinsip Islam. Produk seperti mudharabah, musyarakah, dan murabahah menjadi solusi pembiayaan bagi pengusaha. Namun, masih terdapat kesenjangan antara rancangan ideal dan kebutuhan riil pelaku usaha, terutama dari sisi fleksibilitas dan aksesibilitas. Kota Banda Aceh sebagai wilayah penerapan wajib sistem syariah menjadi fokus penting untuk mengkaji hal ini. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi persepsi pengusaha terhadap relevansi dan efektivitas produk perbankan syariah dalam mendukung bisnis mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi pengusaha terhadap produk perbankan syariah di Kota Banda Aceh dan menilai sejauh mana produk-produk tersebut dapat mendukung pengembangan dan kelangsungan usaha, dan mengidentifikasi dampak penerapan produk perbankan syariah terhadap perkembangan bisnis pengusaha di Kota Banda Aceh, baik dari sisi pembiayaan maupun pengelolaan usaha secara keseluruhan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan wawancara mendalam terhadap pengusaha yang menggunakan layanan perbankan syariah. Hasil penelitian Pengusaha di Banda Aceh memiliki persepsi beragam terhadap produk perbankan syariah. Produk transaksi harian dinilai praktis, namun pembiayaan berbasis utang masih dianggap kurang sesuai dengan prinsip syariah. Produk seperti murabahah dan musyarakah belum fleksibel dalam menghadapi kebutuhan usaha yang dinamis. Dampaknya, produk syariah belum optimal mendukung pertumbuhan bisnis. Diperlukan inovasi produk berbasis kemitraan yang lebih adaptif dan berkelanjutan