Perilaku prososial merupakan sebuah perilaku positif yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Namun pada kenyataannya yang terjadi di Gampong Meunasah Reudep Kec Lhosukon, Kab Aceh Utara terdapat anak-anak berusia 6-12 tahun yang masih kesulitan untuk berperilaku prososial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku prososial yang terdapat di Gampong Meunasah Reudep Kec Lhosukon, Kab Aceh Utara, kecenderungan pola bimbingan orang tua dalam menciptakan perilaku prososial pada anak dan faktor penghambat dalam menciptakan perilaku prososial pada anak usia 6-12 tahun. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dan informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang. Teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling, pengumpulan data dilakukan dengan observasi non partisipan dan wawancara semi terstruktur. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu: anak berusia 6-12 tahun di Gampong Meunasah Reudep masih kesulitan untuk berperilaku prososial, hal ini dapat dilihat dalam 4 bentuk yaitu: kurangnya kesadaran yang dimiliki oleh anak akan manfaat dan kepentingan berbagi, kecenderungan berbohong untuk menghindari konsekuensi, pemikiran negatif terkait dengan kerja sama dan minimnya rasa empati yang dimiliki oleh anak terhadap orang lain. Pola bimbingan orang tua dalam menciptakan perilaku prososial yaitu Modelling, Mentoring, Organizing dan Teaching, dalam kehidupan sehari-hari orang tua memiliki kecenderungan untuk tidak menerapkan ke empat pola bimbingan ini pada anak, orang tua cenderung hanya menerapkan sebagian dari pola bimbingan ini seperti: orang tua yang hanya menerapkan pola bimbingan Modelling dan Organizing saja, Organizing dan Teaching saja, Modelling dan Teaching saja, serta Modelling dan Mentoring saja. Sehingga hal ini menyebabkan sulitnya penciptaan perilaku prososial pada anak usia 6-12 tahun di Gampong Meunasah Reudep. Faktor yang menjadi penghambat dalam menciptakan perilaku prososial pada anak yaitu faktor kelelahan orang tua pada aktivitas luar rumah, faktor lingkungan diluar rumah, faktor ketidakpatuhan anak akan ajaran-ajaran yang diberikan orang tua dan faktor konsistensi orang tua dalam menerapkan pola bimbingan yang baik pada anak