Pembelajaran di SDN Leupung 26 masih menggunakan pembelajaran konvensional dan berpusat pada guru, membuat siswa pasif dan kurang terlibat. Keterbatasan media pembelajaran, terutama hanya mengandalkan buku paket yang masih kurang efektif, mengakibatkan siswa kesulitan memahami konsep pembelajaran IPA. Kondisi ini berdampak pada rendahnya hasil belajar dan minat siswa terhadap IPA. Tujuan penelitian ini untuk melihat bagaimana aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam penerapan model group investigation dengan bantuan media terrarium. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan adalah 81% yang dimana pada siklus I, persentase aktivitas guru mencapai 83,3%, aktivitas siswa 77%, dan ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 55%. Berdasarkan hasil siklus I, dilakukan perbaikan dalam aktivitas guru suara guru lebih dibesarkan, guru harus lebih tegas dalam menyampikan sesuatu, guru lebih terlibat dalam kegiatan siswa seperti membantu siswa dalam pembagian kelompok, dan juga guru lebih mempersiapkan diri secara matang sebelum melakukan kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan siswa kegiatan ice breaking dibuat lebih menarik, pertanyaan pemantik yang dibuat merupakan pertanyaan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa, kegiatan pembelajaran dimulai dengan memastikan siswa sudah sepenuhnya siap, memberikan motivasi agar siswa lebih berpartisipasi dalam kegiatan kelompok. Hal ini berdampak pada kegiatan pembelajaran siklus II. Pada siklus II, terjadi peningkatan yang signifikan pada aktivitas guru menjadi 94,79%, aktivitas siswa menjadi 93,85%, dan ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 88%. Data ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Group Investigation berbantuan media terrarium efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.