Perkembangan teknologi membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam aspek pembelajaran dan pendidikan. Penggunaan teknologi dan internet dapat dimanfaatkan sebagai alat pembelajaran Al-Qur’an. Penelitian ini membahas pembelajaran tahsin dan tahfiz Al-Qur’an di lembaga Savina Ummati Qur’anic Center yang dilakukan dalam jaringan. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran serta tantangan pembelajaran yang dilakukan secara online. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan mulai dari observasi langsung dalam hal ini penulis terjun ke lapangan dan ikut serta dalam pembelajaran. Kemudian melakukan wawancara dengan Mudirah (direktur), beberapa mu’allimah (guru), dan beberapa santrinya dan terakhir dokumentasi pembelajaran. Teknik analisis data penulis melakukan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dalam jaringan yang dilakukan oleh lembaga Savina Ummati Qur’anic Center (SUQC) terbukti cukup efektif dan berhasil dengan sistem pembelajarannya yang terstruktur, fleksibel dan menerapkan kedisiplinan yang ketat. Program tahsin dan tahfiz di SUQC merupakan program pembelajaran bersanad karena para guru besar telah menguasai sanad riwayat hafs dan syu’bah. Metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode talaqqi atau musyafahah (pembetulan langsung dari mulut ke mulut). Penerapan sistem talaqqi disesuaikan dengan kemampuan bacaan masing-masing santri. Pembelajaran dilakukan melalui aplikasi Zoom meeting dan Whatsapp. setoran bacaan dan hafalan Al-Qur’an melalui voicenote. Pembelajaran dalam jaringan terdapat beberapa tantangan, diantaranya tantangan internal yang berasal dari individu santri, tantangan teknis, tantangan metode dan tantangan komunikasi. Namun, tantangan-tantangan tersebut tidak dapat memengaruhi kualitas pembelajaran tahsin dan tahfiz Al-Qur’an di SUQC karena hambatan tersebut dapat teratasi dengan kelas-kelas rutin yang diselenggarakan oleh SUQC. SUQC membuktikan bahwa dengan cara dan pendekatan yang tepat pembelajaran Al-Qur’an dapat dilakukan tanpa mengurangi kualitas pembelajaran. Keberhasilan ini menjadi contoh bahwa pendidikan Al-Qur’an dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi sambil tetap menjaga nilai-nilai penting dalam pembelajaran Al-Qur’an.
Kata kunci: Praktik Tahsin dan Tahfiz, Dalam Jaringan.