Radikal bebas merupakan senyawa reaktif yang dapat menyebabkan stres oksidatif dan berkontribusi terhadap berbagai penyakit degeneratif seperti kanker dan penuaan dini. Antioksidan berperan penting dalam menetralisir radikal bebas tersebut. Buah Jernang (Daemonorops draco) diketahui mengandung senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai antioksidan alami, namun pengaruh jenis pelarut terhadap efektivitas ekstraksinya masih belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan ekstrak buah Jernang menggunakan variasi pelarut n-heksana (n-hek), diklorometana (DCM), dan methanol (MeOH). Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi bertingkat, kemudian dilanjutkan dengan skrining fitokimia, analisis kadar fenolik total menggunakan metode Folin-Ciocalteu, dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak DCM memberikan rendemen tertinggi (21,87%), kandungan fenolik total terbesar (512,50 mg GAE/g), serta aktivitas antioksidan paling kuat dengan nilai IC₅₀ terendah (2,19 ppm) dibandingkan ekstrak MeOH (5,6 ppm) dan n-hek (7,09 ppm). Skrining fitokimia juga menunjukkan bahwa ekstrak DCM mengandung lebih banyak senyawa aktif seperti flavonoid, fenolik, alkaloid dan tanin yang diduga berkontribusi terhadap aktivitas antioksidan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pelarut semipolar seperti DCM lebih efektif dalam mengekstraksi senyawa antioksidan dari buah Jernang. Hasil penelitian ini mendukung potensi buah Jernang sebagai sumber antioksidan alami yang dapat dikembangkan untuk aplikasi di bidang farmasi dan pangan fungsional.