Keamanan pangan jajanan kaki lima seperti, bakso bakar menjadi perhatian serius mengingat potensi kontaminasi mikroba patogen yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Di kawasan Ulee Lheue Banda Aceh, bakso bakar dijajakan secara terbuka tanpa perlindungan memadai dan dengan praktik higenis yang rendah sehingga perlu dilakukan penelitian tentang bakso bakar yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi cemaran bakteri Salmonella sp. pada bakso bakar yang dijual di kawasan Ulee Lheue Banda Aceh dan untuk menganalis hasil uji kelayakan produk hasil penelitian identifikasi bakteri Salmonella sp. di kawasan Ulee Lheue Kota Banda Aceh. Penelitian menggunakan metode survei deskriptif dengan teknik purposive sampling di tiga lokasi berbeda. Sampel diuji menggunakan media Salmonella Shigella Agar (SSA) dan dilakukan pewarnaan Gram untuk identifikasi bakteri. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menghitung jumlah sampel positif yang menunjukkan keberadaan bakteri Salmonella sp. serta mengidentifikasi keberadaan bakteri lain seperti Enterabacter aerogenes dan Enterococcus faecalis melalui uji biokimia. Dari enam sampel bakso bakar yang diuji, satu sampel teridentifikasi positif mengandung Salmonella sp., sedangkan empat sampel lainnya menunjukkan keberadaan bakteri lain yang juga bersifat patogen. Hasil penelitian ini kemudian dikembangkan menjadi modul ajar dan diuji kelayakannya oleh dua validator ahli. Penilaian modul ajar memperoleh persentase kelayakan rata-rata sebesar 80% yang dikategorikan “layak” untuk digunakan dalam pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini tidak hanya memberikan informasi terkait kontaminasi mikroba pada makanan jajanan, tetapi juga berkontribusi sebagai bahan ajar yang relevan pada perkuliahan Mikrobiologi.