Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengasuh asrama dalam memperkuat
kedisiplinan perizinan santri di Dayah Terpadu Babul Maghfirah, Aceh Besar. Latar belakang
penelitian ini didasari oleh maraknya penyalahgunaan izin oleh santri yang mengindikasikan
lemahnya penerapan kedisiplinan, terutama dalam hal izin perpulangan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan
dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari 30 santri, 5 pengasuh, dan 5 orang tua. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa strategi yang digunakan oleh pengasuh meliputi pemberian nasihat, teguran, dan
punishment berupa hafalan atau penulisan kandungan Al-Qur'an. Strategi ini terbukti efektif dalam
memberikan efek jera serta menanamkan nilai-nilai disiplin dan tanggung jawab kepada santri.
Namun, implementasi strategi ini menghadapi berbagai kendala, seperti kurangnya pemahaman dan
kepedulian wali santri terhadap aturan dayah, serta lemahnya ketegasan pengasuh dalam
menegakkan disiplin karena pertimbangan belas kasih. Dengan demikian, penelitian ini memberikan
kontribusi dalam memperkaya khazanah strategi penguatan kedisiplinan di lingkungan pesantren
serta mendorong sinergi antara pengasuh, santri, dan wali santri dalam menjaga ketertiban dan
kualitas pendidikan.