Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak konflik Palestina-Israel terhadap harga saham perusahaan yang memiliki keterkaitan dengan Israel. Data dikumpulkan dengan membandingkan harga saham sebelum dan sesudah konflik menggunakan metode Paired Sample T-Test. Hasil analisis deskriptif menunjukkan adanya penurunan rata-rata harga saham sebesar USD 6,14 dalam periode 10 hari setelah konflik, mencerminkan adanya respons negatif pasar terhadap eskalasi geopolitik tersebut. Uji asumsi klasik yang meliputi normalitas, uji beda menunjukkan bahwa model analisis yang digunakan valid dan dapat diandalkan. Penelitian ini menemukan bahwa pasar keuangan bereaksi cepat terhadap ketidakpastian geopolitik, di mana bahkan perusahaan-perusahaan besar dengan fundamental yang kuat tetap mengalami penurunan nilai pasar. Tekanan sosial, potensi boikot, serta kekhawatiran terhadap stabilitas operasional menjadi faktor utama yang memperburuk persepsi investor. Selain dampak ekonomis, konflik juga menimbulkan risiko reputasional yang berpotensi mempengaruhi kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Temuan ini menegaskan pentingnya mempertimbangkan faktor geopolitik dalam strategi investasi dan pengambilan keputusan korporat di era globalisasi yang semakin kompleks.