Pembelajaran fikih yang efektif sangat penting dalam membentuk pemahaman dan keterampilan siswa dalam melaksanakan ibadah. untuk itu diperlukan metode yang lebih variatif dan sesuai dengan karakteristik materi, seperti metode demonstrasi. Materi shalat sangat tepat diajarkan secara praktis karena shalat merupakan rukun Islam kedua yang wajib dilakukan oleh setiap muslim. Dalam hal ini, masih banyak guru yang menjelaskannya dengan metode ceramah sehingga peserta didik akan lebih cepat merasa bosan apabila guru menggunakan metode ceramah secara terus-menerus. karena daya tangkap setiap siswa tentu akan berbeda beda, tidak semua siswa bisa memahami lewat metode ceramah saja, ada juga siswa yang butuh praktik langsung. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran fikih materi praktik shalat di kelas VII MTsS Babun Najah di Kota Banda Aceh dan untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan metode demonstrasi oleh guru. Metode demonstrasi ialah suatu metode pembelajaran dengan memperagakan suatu proses, prosedur, atau kegiatan secara langsung untuk memudahkan pemahaman siswa. Keunggulan metode demonstrasi di antaranya yaitu lebih konkret, menarik perhatian siswa, dan membantu siswa memahami proses ibadah secara benar. Adapun relevansi dengan materi shalat karena shalat adalah ibadah yang mencakup gerakan dan bacaan, maka metode demonstrasi ini dapat membantu siswa memahami dan mempraktikkan dengan benar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dari penelitian ini adalah satu orang guru dan siswa kelas VII MTsS Babun Najah Banda Aceh yang berjumlah 36 siswa. Hasil dari penelitian tersebut penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran fikih khususnya dalam materi praktik shalat di kelas VII MTsS Babun Najah di Kota Banda Aceh sudah berjalan dengan baik, di mana guru tidak hanya menjelaskan teori tata cara shalat, tetapi juga mempraktikkannya di hadapan siswa. metode ini melibatkan aktivitas visual dan praktik langsung, sehingga siswa dapat melihat secara nyata gerakan dan bacaan shalat yang benar. Penerapan metode ini terbukti membantu meningkatkan pemahaman siswa, khususnya dalam aspek keterampilan (psikomotorik). para siswa lebih mudah mengingat dan memahami tata cara shalat karena mereka belajar melalui contoh langsung, bukan hanya teori.