Karakter religius merupakan hal yang paling penting untuk dilakukan pembinaan sejak dini. Dalam observasi awal di MIN 10 Kota Banda Aceh, peneliti menemukan bahwa beberapa peserta didik yang tidak fokus pada kegiatan membaca surah Al-Kahfi, menganggu teman yang sedang shalat agar temannya tidak khusyuk dan tertawa ketika praktek Shalat berjamaah, tidak memberi salam ketika bertemu guru, dan bahkan ada yang berlarian dan saling berteriak dengan suara lantang, bercanda dengan teman didepan gurunya tanpa ada rasa sopan dan segan terhadap guru. Tujuan dari tesis ini ialah mengetahui apa saja karakter religius peserta didik di MIN 10 Kota Banda Aceh, bagaimana pelaksanaan pembinaan karakter religius di MIN 10 Kota Banda Aceh, dan apa saja hambatan dalam pelaksanaan pembinaan karakter religius di MIN 10 Kota Banda Aceh. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dalam konteks lapangan. Teknik pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Lokasi penelitian di MIN 10 Banda Aceh. Subjek penelitian terdiri dari 1 orang Kepala Madrasah, 4 orang dewan guru, dan 25 orang peserta didik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan data. Data juga divalidasi menggunakan metode triangulasi. Adapun hasil penelitian yang didapat, yaitu: pertama, Karakter religius peserta didik di MIN 10 Banda Aceh dapat dicapai dalam 3 hal yaitu beribadah, toleransi, dan kerukunan antar ummat beragama. Kedua, Pelaksanaan pembinaan karakter religius di MIN 10 Banda Aceh dapat terlaksana melalui penggunaan 5 macam jenis metode yaitu Keteladanan, Kisah spiritual, Nasihat agama, Pembiasaan/praktik, dan Diskusi. Ketiga, Tidak ditemukannya hambatan dalam pelaksanaan pembinaan karakter religius di MIN 10 Banda Aceh baik dari faktor guru, Peserta didik, Waktu pembelajaran , Pendanaan, Regulasi Madrasah, maupun orangtua