Penegakan qanun Aceh nomor 6 tahun 2014 tentang hukum jinayat terhadap maraknya praktik sabung ayam di Desa Tangga Besi, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam. Penelitian dilakukan dengan pendekatan normatif melalui studi pustaka, wawancara, dan observasi lapangan. Hasil temuan menunjukkan bahwa sabung ayam masih kerap dilakukan secara tersembunyi dan terorganisir, didorong oleh alasan ekonomi. Aktivitas ini tidak lagi dianggap bagian dari tradisi, melainkan telah berubah menjadi praktik perjudian (jarimah maisir). Meski penegakan hukum telah dilakukan oleh Satpol PP dan Wilayatul Hisbah melalui patroli, penggerebekan, dan sosialisasi, efektivitasnya masih terkendala oleh minimnya personel, lokasi kegiatan yang sulit dijangkau, serta rendahnya kesadaran masyarakat terhadap hukum. Penelitian ini menekankan pentingnya strategi penegakan hukum yang melibatkan partisipasi masyarakat dan pendekatan edukatif, termasuk peran tokoh masyarakat serta upaya peningkatan ekonomi warga sebagai bagian dari solusi jangka panjang.