Fenomena kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang hari-hari besar keagamaan menjadi fenomena tahunan yang berdampak pada daya beli masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertama, bagaimana peran Disperindagkop dalam mengawasi harga kebutuhan pokok di Pasar Al-Mahirah Lamdingin Banda Aceh, kedua, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kenaikan harga, serta bagaimana pengaruh sosial dan ekonomi yang dirasakan masyarakat dan ketiga, sejauh mana efektivitas kebijakan pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah dalam menjaga stabilitas harga ketika menjelang hari hari besar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, kenaikan pengawasan stabilitas harga di Pasar Al-Mahirah Lamdingin yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Disperindagkop) bersama dukungan Wilayatul Hisbah (WH) memiliki peran strategis dalam menjaga keseimbangan antara keterjangkauan harga bagi konsumen dan keberlangsungan usaha pedagang. Melalui pemantauan harga dan stok secara rutin, pelaksanaan program pasar murah, serta intervensi pasar yang dilakukan. Kedua, pengawasan kenaikan harga kebutuhan pokok di Pasar Al- Mahirah Lamdingin menjelang hari-hari besar seperti Ramadhan dan Idul Fitri dipengaruhi oleh kombinasi berbagai faktor, antara lain meningkatnya permintaan masyarakat, keterbatasan stok barang, kenaikan harga dari distributor, serta kendala distribusi yang dipengaruhi oleh cuaca, biaya transportasi, dan ketersediaan pasokan dari luar daerah. Ketiga, Kebijakan pengawasan harga oleh pemerintah terbukti cukup efektif dalam menekan lonjakan harga kebutuhan pokok, terutama melalui pengawasan harian, peningkatan produksi, dan peran Satgas Pangan. Namun, pengawasan di pasar seperti Al-Mahirah menghadapi kendala seperti perbedaan harga, biaya distribusi tinggi, infrastruktur buruk, dan lemahnya penegakan regulasi.