Tujuan Penelitian ini mengkaji perubahan sikap keberagamaan remaja pasca mengikuti suluk di Dayah Darussalam Al-waliyyah. Suluk menjadi praktik spiritual bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui meditasi, dzikir, pengendalian diri dari keterikatan duniawi. Praktik ini telah melekat sebagai bagian tradisi Tarekat Naqsyabandiyah di Aceh. Konteks modern menunjukkan remaja menghadapi tantangan spiritual menjauhkan mereka dari nilai-nilai agama. Fokus penelitian ini melihat transformasi spiritual perilaku remaja pasca suluk. Pendekatan kualitatif diterapkan melalui metode observasi, wawancara mendalam terhadap remaja peserta suluk, dokumentasi pelaksanaan suluk di Dayah Darussalam Al-waliyyah. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan untuk memetakan dampak suluk terhadap kehidupan religius remaja. Temuan penelitian membuktikan suluk berdampak signifikan meningkatkan aspek ibadah, kedisiplinan, perilaku sosial remaja. Peserta suluk menunjukkan peningkatan kekhusyukan beribadah meliputi shalat, dzikir. Pemahaman mendalam tentang ajaran Islam turut berkembang. Perubahan perilaku sosial tampak melalui sikap lebih santun, empatik, kemampuan mengendalikan emosi secara efektif. Suluk berperan memperkuat identitas religius remaja. Kesadaran terhadap nilai-nilai agama meningkat, terlihat dari pola pikir tindakan sehari-hari. Penelitian ini mengungkap suluk bukan sekadar tradisi keagamaan penting di Aceh. Praktik ini menjadi solusi efektif membentuk karakter religius generasi muda menghadapi tantangan spiritual era modern.