Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem penganggaran dan pengelolaan keuangan Masjid Giok Agung Baitul A'la di Kabupaten Nagan Raya berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan Islam (idârah). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data yang meliputi wawancara mendalam, observasi lapangan, dan studi dokumen. Analisis data dilakukan melalui tahap pengurangan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengelolaan keuangan masjid telah mencerminkan beberapa prinsip idârah, khususnya dalam aspek takhṭīṭ (perencanaan) dan tanzhīm (organisasi), sebagaimana terlihat dari pelaksanaan rapat tahunan dan pembagian tugas di antara pengurus. Namun, ketidakhadiran dokumen formal, seperti Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Masjid (RAPBM), serta ketidakadaan prosedur operasional standar (SOP) tertulis, merupakan kelemahan utama dalam perencanaan formal. Manajemen keuangan masih dilakukan secara manual dan tidak sepenuhnya mematuhi prinsip akuntabilitas. Dari perspektif idârah, aspek tawjīh (arah), taqwīm (pengawasan), dan mutāba‘ah (pemantauan) belum diimplementasikan secara optimal akibat keterbatasan pelatihan, sistem pengawasan yang tidak terstruktur, dan kurangnya pemantauan rutin. Namun demikian, nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan partisipasi masyarakat telah menjadi kekuatan sosial yang dapat menjadi landasan untuk mengembangkan sistem pengelolaan masjid yang lebih profesional, transparan, dan berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip Islam