Memilih strategi, model dan metode yang tepat merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran untuk merangsang keaktifan siswa. Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan di MTsN 1 Pidie, penggunaan model pembelajaran Fikih masih menggunakan metode ceramah yang bersifat monoton. sehingga menyebabkan siswa menjadi kurang aktif, karena proses pembelajaran lebih berpusat kepada guru, sedangkan siswa hanya sebagai pendengar. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan hasil tindakan kelas pada kemampuan berpikir kritis siswa dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart yang dilakukan sebanyak dua siklus dan terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi atau pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning telah meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa, dibuktikan dari hasil nilai persentase aktivitas guru pada siklus I mencapai 91,07% dan pada siklus II menjadi 96,42%. Adapun nilai persentase aktivitas siswa pada siklus I mencapai 84,61% dan pada siklus II menjadi 94,23%. Pemerolehan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus I yaitu 54,66% dan pada siklus II meningkat menjadi 82,66%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII MTsN 1 Pidie