Skripsi ini berjudul Peran Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terhadap Penertiban Pedagang Asongan di Kota Banda Aceh. Adapun rumusan masalah peneitian ini, pertama, bagaimana pelaksanaan peran Satpol PP dalam penertiban pedagang asongan yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja, kedua, apa yang menjadi faktor penghambat pelaksanaan penertiban pedagang asongan yang ada di Banda Aceh. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian yuridis empiris yang dapat disebut dengan penelitian lapangan, yang mengkaji ketentuan hukum yang berlaku serta yang telah terjadi di dalam kehidupan masyarakat atau dengan kata lain yaitu suatu penelitian yang dilakukan terhadap keadaan sebenarnya atau keadaan nyata yang telah terjadi di masyarakat dengan maksud untuk mengetahui dan menemukan fakta-fakta dan data yang dibutuhkan. Adapun hasil penelitian ini, pertama, penertiban pedagang asongan belum efektif dan masih banyak pedagang asongan yang berjualan di tempat yang dilarang dan masih terdapat beberapa kebijakan penertiban yang belum terealisasikan dengan baik salah satunya belum memberikan efek jera terhadap pedagang asongan sesuai yang diatur dalam Qanun Nomor 3 Tahun 2007 tentang pengaturan dan pembinaan pedagang kaki lima . Kedua, faktor penghambat pelaksaan penertiban pedagang asongan adalah kelakuan dari pada pedagang itu sendiri. Dalam hal ini para pedagang asongan menghindari petugas dengan cara tidak melakukan aktifitas saat Satpol-PP melakukan kegiatan lapangan. Kemudian munculnya rasa empati yang mendalam turut menjadi pertimbangan, mengingat para pedagang yang hendak ditertibkan umumnya berasal dari kelompok masyarakat dengan kondisi ekonomi yang terbatas. Selain itu, reaksi para pedagang seperti kemarahan, keluhan, dan bentuk penolakan lainnya juga menjadi salah satu faktor penghambat dalam proses penertiban