Keengganan Ayah Menafkahi Anak Pasca Perceraian Menurut Kompilasi Hukum Islam (Studi Kasus di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah)

Shafwan Kamil Almunawwar, 231010008 (2025) Keengganan Ayah Menafkahi Anak Pasca Perceraian Menurut Kompilasi Hukum Islam (Studi Kasus di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah). Masters thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Membahas tentang Menafkahi  Anak  Pasca Perceraian] Text (Membahas tentang Menafkahi Anak Pasca Perceraian)
04- Tesis Shafwan.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (1MB)
[thumbnail of Membahas tentang Menafkahi  Anak  Pasca Perceraian] Text (Membahas tentang Menafkahi Anak Pasca Perceraian)
04- Tesis Shafwan - BAB I.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya kasus ayah yang enggan menafkahi anak pasca perceraian di Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah. Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan dalam tiga pokok persoalan, yaitu: Pertama, bagaimana bentuk keengganan ayah dalam memberikan nafkah kepada anak pasca perceraian di Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah? Kedua, apa saja faktor yang menyebabkan ayah enggan menafkahi anak setelah perceraian menurut perspektif Kompilasi Hukum Islam dan Fiqih di Kecamatan Bebesen? Ketiga, Bagaimana peran dan tanggapan lembaga terkait di Kecamatan Bebesen dalam menangani kasus ayah yang tidak menafkahi anak pasca perceraian? Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis dengan pendekatan Hukum Islam. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara deskriptif-analitis. Hasil penelitian dapat disimpulkan Pertama, banyak ayah yang tidak menunaikan kewajiban nafkah meskipun memiliki pekerjaan tetap, yang disebabkan oleh lemahnya kesadaran moral dan keagamaan. Kedua,, faktor penyebabnya terdiri dari internal dan eksternal, seperti rendahnya pemahaman agama, perilaku menyimpang (judi), serta lemahnya pengawasan hukum dan peran lembaga perlindungan anak. Ketiga, lembaga seperti Mahkamah Syar’iyah dan Dinas Perlindungan Anak belum optimal dalam menindaklanjuti kasus, karena lemahnya pencatatan dan koordinasi.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.3 Hukum Perkawinan (Munakahat) > 2X4.37 Menyusui dan Mengasuh / Memelihara Anak
Divisions: Program Pascasarjana > S2 Hukum Keluarga
Depositing User: Shafwan Kamil Almunawwar
Date Deposited: 20 Aug 2025 02:52
Last Modified: 20 Aug 2025 02:52
URI: http://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/47866

Actions (login required)

View Item
View Item