Orang tua yang memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) menghadapi berbagai tantangan fisik, emosional, dan sosial yang dapat berdampak pada ketahanan keluarga (family resilience). Salah satu strategi yang dapat memengaruhi family resilience adalah problem focused coping, yaitu cara menghadapi stres dengan memusatkan perhatian pada pemecahan masalah yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran antara strategi problem focused coping dengan family resilience pada orang tua anak berkebutuhan khusus di SLB Negeri Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 127 orang tua. Teknik sampling yang di gunakan yaitu teknik purposive sampling. Alat ukur dalam penelitian ini berupa skala problem focused coping dan skala family resilience. Uji hipotesis menggunakan analisis korelasional dan regresi linear sederhana. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara problem focused coping dan family resilience pada orang tua anak berkebutuhan khusus di SLB Negeri Banda Aceh (r = 0,476; p < 0,05). Uji regresi linear sederhana juga menunjukkan bahwa problem focused coping berpengaruh positif dan signifikan terhadap family resilience (R = 0,476; p < 0,05)., jadi semakin tinggi penggunaan strategi problem focused coping maka semakin tinggi pula family resilience yang dimiliki oleh orang tua anak berkebutuhan khusus. Sebaliknya, semakin rendah penggunaan strategi problem focused coping maka semakin rendah pula family resilience yang dimiliki oleh orang tua anak berkebutuhan khusus.
Kata Kunci: Problem Focused Coping, Family Resilience, Anak Berkebutuhan Khusus