Pengelolaan dan perkembangan wakaf produktif merupakan bagian memberdayakan ekonomi masyarakat. Dengan demikian, harta wakaf harus dikelola secara produktif agar menghasilkan berbagai peluang yang dapat menguntungkan dan dapat meringankan beban ekonomi masyarakat. Dengan melakukan wakaf produktif, berarti seseorang telah memindahkan hartanya kepada nadzir untuk dikelola dengan baik dari harta yang terbengkalai atau tidak dimanfaatkan sama sekali menjadi sesuatu yang bisa menghasilkan pendapatan atau pemasukan, baik oleh pribadi maupun kelompok. Dengan demikian wakaf merupakan kegiatan berinvestasi secara bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jawaban dari persoalan pokok, yaitu untuk mengetahui bagaimana pengelolaan harta wakaf produktif yang dilakukan oleh pihak nadzir Gampong Doy kecamatan Ulee Kareng yang berupa harta produktif,yaitu bagaimana bentuk-bentuk wakaf produktif,teknik pengelolaan, serta bagaimana peningkatan ekonomi masyarakat gampong tersebut. Untuk memperoleh jawaban tersebut peneliti menggunakan metode penelitian Library Research dan Field Research dengan merujuk kepada aturan yang membahas tentang pengelolaan harta wakaf produktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gampong Doy Kecamatan Ulee Kareng berwenang menerima harta wakaf dari masyarakat untuk dikelola dan dikembangkan dengan semaksimal mungkin. rendahnya aset investasi dibandingkan dengan aset agama dan aset sosial yang sekarang ada di Gampong Doy Kecamatan Ulee Kareng disebabkan kurangnya nadzir yang professional dalam mengelola dan mengembangkan harta wakaf yang ada. Dalam kaitan tersebut, penulis menyarankan kepada Kementerian Agama Kota Banda Aceh untuk memberikan pembinaan kepada nadzir di setiap Kecamatan agar terciptanya nadzir profesional dalam pengelolaan pemanfaatan harta wakaf agar tidak terbengkalai, sehingga dapat dioptimalkan secara baik dan benar.