Sistem kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah, perkawinan atau sesusuan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tiga rumusan masalah utama, yaitu: Bagaimana struktur sistem kekerabatan dalam keluarga Suku Kluet di Aceh Selatan, Apa saja peran keluarga inti dalam sistem kekerabatan dalam keluarga Suku Kluet di Aceh Selatan, dan Peran Pemamoan dan Pewalian dalam sistem kekerabatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan instrumen penelitian: observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dianalisis melalui deskriptif. Penelitian ini di fokuskan di Gampong Pulo Kambing, Kluet Utara, Aceh Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem kekerabatan Suku Kluet bersifat patrilineal, dimana garis keturunan diakui dari sebelah ayah. Sistem kekerabatan Suku Kluet memiliki istilah-istilah struktur panggilan dalam Suku Kluet, bagaimana peran keluarga inti dalam suatu kekerabatan itu dimulai dari hubungan antara orang tua dan anak-anaknya dan juga hubungan antara keluarga dan para tetangga sekitar, dan juga bagaimana peran para pemamoan dan pewalian dalam suatu tradisi adat di Suku Kluet yang juga termasuk ke dalam keluarga inti, temuan ini sesuai dengan teori menurut pendapat William A. Haviland pada tahun 1985, bahwa keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri atas ibu, anak-anak yang masih tergantung padanya, dan bapak yang terikat oleh suatu perkawinan atau hubungan darah. Selain hubungan dalam suatu keluarga, dikenal pula juga hubungan dengan keluarga-keluarga lain di luar dari keluarga mereka itu sendiri. Hubungan ini juga bisa dalam suatu bentuk hubungan dengan para tetangganya.