Fenomena anak putus sekolah masih menjadi permasalahan serius dalam dunia pendidikan, termasuk di Kampung Kenawat, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah. Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat 14 anak yang berhenti bersekolah setelah menyelesaikan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah (MIN). Kondisi ini berdampak pada terbatasnya akses pendidikan lanjutan dan memengaruhi masa depan anak. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab anak putus sekolah di Kampung Kenawat dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh orang tua, aparatur kampung, dan Dinas Pendidikan dalam penanganannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari anak yang putus sekolah, orang tua, aparatur kampung, dan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah. Data dianalisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab anak putus sekolah meliputi faktor ekonomi, jarak sekolah yang jauh, minat belajar yang rendah, faktor budaya, serta fasilitas pendidikan yang belum memadai. Upaya orang tua memberian motivasi dan dukungan moral. Aparatur kampung melakukan pendataan dan memberikan bantuan ekonomi umum, sedangkan Dinas Pendidikan telah melaksanakan program bantuan pendidikan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan program kesetaraan Paket A, B, dan C, namun belum ada program khusus yang secara langsung menangani anak putus sekolah. Penelitian ini merekomendasikan perlunya program khusus penanganan anak putus sekolah, peningkatan sarana transportasi, serta peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan melalui sosialisasi dan pendekatan budaya.