Saat ini remaja cenderung menggunakan media sosial secara berlebihan yang mengakibatkan mereka kecanduan sehingga banyak remaja yang ingin memperlihatkan aktivitas mereka di sosial media untuk mendapatkan perhatian dari orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecenderungan perilaku narsistik dengan sosial media addiction pada remaja pengguna tiktok di SMPN 3 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatankuantitatif dengan metode korelasional. Sampel dalam penelitiaan ini sebanyak 158 remaja pengguna tiktok. Pengumpulan data menggunakan skala kecenderungan perilaku narsistik yang dimodifikasi dari teori Raskin & Terry (1998) dan skala social media addiction yang dimodifikasi dari teori Griffiths (2000) dengan model skala likert. Hasil analisis data menggunakan korelasi product moment dari pearson dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,559 dan signifikan (p) sebesar 0,000 yang menunjukan adanya hubungan posistif dan signifikan antara kecenderungan perilaku narsistik dengan social media addiction. Berdasarkan hasil penelitian, individu dengan kecanduan media sosial cenderung mudah memperlihatkan citra diri yang ideal sehingga mendapatkan pengakuan dari orang lain, yang artinya temuan ini mengindikasikan bahwa penggunaan media sosial yang berlebih dapat menjadi pemicu dan penguat perilaku narsistik pada remaja. Temuan penelitian ini memiliki implikasi untuk para orang tua dan guru agar bisa menjadi pendukung buat remaja untuk tidak berperilaku narsistik.