Tari Landok Sampot merupakan salah satu bentuk seni tari tradisional masyarakat Kluet di Aceh Selatan yang mengandung nilai historis, religius, dan budaya. Tarian ini awalnya berasal dari latihan bela diri menggunakan bambu (sampot) dan berkembang menjadi pertunjukan adat yang mengandung pesan-pesan keagamaan dan sosial. Namun, di era modern, Tari Landok Sampot mengalami penurunan akibat minimnya minat dan perhatian dari generasi muda untuk mempelajari tarian, serta kurangnya dukungan dari pemerintah dalam upaya pelestariannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya Pelestarian Seni Tari Landok Sampot Sebagai Identitas Budaya Kluet. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lokasi penelitian terfokus di Desa Lawe Sawah, Kecamatan Kluet Timur, Kabupaten Aceh Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Landok Sampot tidak hanya memiliki fungsi hiburan, tetapi juga sebagai media dakwah, simbol identitas budaya, dan sarana pendidikan nilai-nilai luhur. Upaya pelestarian dilakukan melalui usaha pengintegrasian tari dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah, pembentukan grup tari di setiap kampung, dukungan orang tua, serta pementasan tari dalam berbagai kegiatan resmi. Pelestarian Tari Landok Sampot tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga memperkuat identitas budaya masyarakat Kluet