Mahasiswa baru mengalami transisi dari sekolah menengah ke perkuliahan, dan menghadapi berbagai tantangan serta pembangunan relasi sosial. Asertivitas
menjadi keterampilan penting untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan dengan tegas. Salah satu faktor yang mempengaruhi asertivitas adalah father attachment. Kelekatan yang positif dengan ayah dapat memberikan dukungan emosional dan meningkatkan kemampuan asertif, hal ini membantu mahasiswa baru berinteraksi secara asertif dalam menghadapi situasi sosial yang baru dengan lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara father attachment dan asertivitas pada mahasiswa baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Adapun populasi penelitian berjumlah 584 mahasiswa baru dengan 187 mahasiswa sebagai sampel yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner skala Likert untuk mengukur asertivitas dan father attachment. Hasil
analisis menunjukkan koefisien korelasi spearman (ρ) sebesar 0,655 dengan nilai signifikansi (p) 0,000, artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara
father attachment dengan asertivitas. Temuan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi father attachment, semakin tinggi pula tingkat asertivitas mahasiswa baru.
Penelitian ini menegaskan peran penting ayah dalam pembentukan karakter dan keterampilan sosial dapat meningkatkan asertivitas anak.