Fenomena pelanggaran moral di kalangan pelajar, seperti menyontek, bolos upacara, tawuran, dan perundungan, menunjukkan adanya kecenderungan siswa membenarkan perilaku yang salah atau dikenal sebagai moral disengagement. Salah satu faktor psikologis yang dapat memengaruhi hal ini adalah locus of control, yaitu keyakinan individu bahwa peristiwa dalam hidupnya dipengaruhi oleh faktor internal atau eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh locus of control internal dan eksternal terhadap moral disengagement pada siswa MAN 1
Aceh Barat. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda. Sampel berjumlah 258 siswa yang dipilih berdasarkan tabel Isaac dan Michael. Instrumen yang digunakan adalah skala locus of control dan skala moral disengagement. Hasil penelitian menunjukkan bahwa locus of control internal (β = -0,292; p = 0,000) dan locus of control eksternal (β = -0,559; p = 0,000) berpengaruh negatif signifikan terhadap moral disengagement. Locus of control eksternal memiliki pengaruh yang lebih dominan, dengan sumbangan efektif sebesar 34,43%, sedangkan locus of control internal sebesar 11,73%. Kedua variabel ini memberikan kontribusi sebesar 46,16% dalam menjelaskan moral disengagement pada siswa, sedangkan 53,84% sisanya dipengaruhi oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Temuan ini menunjukkan pentingnya peran keseimbangan locus of control internal dan eksternal dalam menekan perilaku moral disengagement di kalangan remaja.