Sampah plastik, khususnya Styrofoam, menjadi salah satu masalah lingkungan yang sulit terurai secara alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuan larva ulat Hongkong (Tenebrio molitor) dalam menguraikan Styrofoam, dengan melihat pengaruh variasi umur dan jumlah larva terhadap efektivitas degradasi. Metode yang digunakan adalah pemberian pakan Styrofoam kepada larva berumur 1 dan 2 bulan dengan jumlah masing-masing 30 dan 60 ekor per wadah selama 14 hari. Parameter yang diamati meliputi pertambahan berat badan larva, tingkat kelangsungan hidup (survival rate), dan indeks reduksi sampah (Waste Reduction Index/WRI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa larva berusia 2 bulan dengan jumlah 30 ekor per wadah memberikan hasil terbaik, dengan pertambahan berat terbesar, WRI tertinggi, serta survival rate mencapai 93%. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Styrofoam bukan pakan alami, larva T. molitor tetap mampu mengonsumsinya dan bertahan hidup, sehingga berpotensi menjadi agen biodegradasi yang ramah lingkungan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam pengembangan solusi biologis untuk mengatasi masalah limbah plastik.