Pendidikan karakter pada anak usia dini menjadi perhatian utama dalam membentuk individu yang berakhlak dan memiliki nilai-nilai moral sejak dini. Namun, masih terdapat keterbatasan dalam pemahaman guru mengenai strategi efektif dalam mengenalkan pendidikan karakter di PAUD, khususnya di PAUD Qurrata Ainainy. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menganalisis strategi yang diterapkan oleh guru dalam mengenalkan pendidikan karakter pada anak serta faktor pengahambat dan faktor pendukung yang dihadapi guru dalam mengenalkan
pendidikan karakter pada anak. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman, yaitu melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Informan penelitian terdiri dari kepala sekolah dan dua guru yang mengajar di PAUD Qurrata Ainainy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan guru dalam pengenalan pendidikan karakter pada anak dikenalkan melalui empat strategi utama, yaitu pembiasaan dalam rutinitas harian, storytelling, bermain peran, serta integrasi Kurikulum Merdeka dan Kurikulum
Berbasis Fitrah. Kurikulum Merdeka yang digunakan memberikan kebebasan bagi guru untuk menyesuaikan tema pembelajaran dengan kondisi dan kebutuhan anak. Sementara itu, Kurikulum Berbasis Fitrah menekankan pengembangan potensi dasar anak secara
menyeluruh, mencakup delapan fitrah: fitrah keimanan, bernalar, bakat, sosial, gender, jasmani, moral, dan emosional. Strategi-strategi ini diterapkan secara menyenangkan, kontekstual, dan konsisten, sesuai dengan tahap perkembangan anak usia dini. Faktor
pendukung dalam pengenalan pendidikan karakter pada anak meliputi kedekatan emosional guru dengan anak, lingkungan sekolah yang kondusif, media pembelajaran yang menarik, serta faktor penghambat dalam pengenalan pendidikan karakter pada anak yaitu berasal dari pola asuh di rumah yang tidak sejalan dan tidak konsisten dengan pembiasaan di sekolah