Penelitian ini mengulas pemikiran Murtadha Muthahhari mengenai kenabian dan kesempurnaan manusia, dua konsep sentral dalam wacana filsafat Islam. Kajian ini berangkat dari dua pertanyaan utama: pertama, bagaimana konsep kenabian dan kesempurnaan manusia dirumuskan oleh Muthahhari. Kedua, apa saja ciri khas yang melekat pada kedua konsep tersebut menurut perspektifnya. Metode yang digunakan bersifat kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, yaitu menelusuri dan menganalisis karya-karya Muthahhari serta literatur pendukung lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pandangan Murtadha Muthahhari, tidak setiap manusia yang mencapai kesempurnaan (insan kamil) akan menjadi Nabi, karena kenabian merupakan kedudukan ilahiah yang ditentukan langsung oleh Tuhan, bukan semata hasil pencapaian spiritual. Hasil kajian menunjukkan bahwa Muthahhari memandang kenabian tidak hanya sebagai penyampai wahyu, tetapi juga sebagai teladan moral dan pembentuk jiwa manusia yang utuh. Sementara itu, kesempurnaan manusia didefinisikan sebagai pencapaian tertinggi potensi spiritual dan akal yang dikaruniakan oleh Tuhan. Karakteristik kenabian mencakup kemurnian jiwa, ilmu yang bersumber dari wahyu, serta tanggung jawab sosial dan etis yang tinggi. Dengan demikian, Muthahhari menempatkan kenabian dan kesempurnaan manusia sebagai dua pilar utama dalam pembangunan pribadi dan masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai ilahiah.
Kata Kunci: Kenabian, Filsafat Kenabian, Manusia Sempurna