Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Danau Paris Kabupaten Aceh Singkil. Data statistik menunjukkan komposisi penduduk Danau Paris berimbang antara Islam dan Kristen plus Katolik. Terdapat fenomena menarik di Danau Paris yaitu sejumlah rumah dihuni oleh keluarga lintas agama; Islam, Kristen, Katolik dan aliran Pambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa mereka dapat hidup harmoni dalam satu atap meskipun berbeda agama, dan bagaimana komunikasi yang dibangun sehingga mereka tetap hidup rukun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dilaporkan secara deskriptif. Subyek penelitian meliputi anggota keluarga lintas agama yang hidup satu atap, tokoh adat dan tokoh agama setempat. Sumber data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan mereka dapat hidup rukun dalam satu atap meski berbeda agama karena kuatnya peran adat dan hubungan kekeluargaan yang erat, tidak fanatik dalam beragama dan keterbatasan fasilitas tempat tinggal. Dalam berkomunikasi mereka tidak membahas isu-isu agama ketika berada dalam lingkungan rumah tangga, menghormati perbedaan agama sebagai hak individu dan menyelesaikan potensi konflik dengan musyawarah dan pendekatan adat, dimana adat dijadikan jembatan untuk membangun hubungan antarindividu berbeda agama dalam kehidupan yang harmoni