Kontekstualisasi Makna Khāinah Al-A`Yun Dalam Surah Ghafir: 19 Perspektif Mufassir

Nurul Iffah, 231006008 (2025) Kontekstualisasi Makna Khāinah Al-A`Yun Dalam Surah Ghafir: 19 Perspektif Mufassir. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Kontekstualisasi Makna Khāinah Al-A`Yun Dalam Surah Ghafir: 19 Perspektif Mufassir] Text (Kontekstualisasi Makna Khāinah Al-A`Yun Dalam Surah Ghafir: 19 Perspektif Mufassir)
Nurul Iffah, 231006008.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (1MB) | Request a copy
[thumbnail of Kontekstualisasi Makna Khāinah Al-A`Yun Dalam Surah Ghafir: 19 Perspektif Mufassir] Text (Kontekstualisasi Makna Khāinah Al-A`Yun Dalam Surah Ghafir: 19 Perspektif Mufassir)
Nurul Iffah, 231006008 - Cover-bab 1.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB)

Abstract

Selama ini pemaknaan khāinah al-a`yun oleh mufassir dipahami sebagai mata yang melihat kepada hal-hal yang dilarang oleh Allah, seperti memandang perempuan yang bukan mahram dengan menyimpan maksud buruk (syahwat). Akan tetapi, pemaknaan tersebut belum meliputi realitas permasalahan masa kini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kontekstualisasi penafsiran khāinah al-a`yun yang seharusnya dapat dipahami lebih luas, khususnya di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis peneliatan yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research). Penelitian ini menggunakan metode analisis (tahlīlī). Pendekatan yang digunakan adalah bayāni dan al-adāb al-ijtimā`ī. Sumber data utama yang digunakan adalah penafsiran yang mewakili pendekatan tersebut, yaitu Tafsir Al-Ṭabari, Al-Qurṭubi, Al-Zamakhsyari, Wahbah Zuhaili, Quraish Shihab, dan Hamka. Para mufassir memahami khāinah al-a`yun sebagai bentuk pandangan yang tidak diketahui manusia lain namun diketahui oleh Allah. Umumnya dikaitkan dengan tatapan yang disertai syahwat untuk melakukan perbuatan buruk, meskipun secara lahiriah pandangan itu tampak terjaga. Dalam konteks masa kini ia mencakup pandangan kepada visual yang menyimpang melalui berbagai saluran digital, iklan dan media, interaksi yang tidak pantas, serta tayangan hiburan seperti film, musik yang bertentangan dengan nilai moral agama, dan dapat terjadi oleh siapa saja tanpa sepengetahuan manusia lain. Sedang Allah maha mengetahui. Dengan demikian, manusia perlu merasa diawasi Allah dalam setiap saat karena pengetahuan-Nya meliputi hal-hal terkecil, sekecil pandangan mata dan bisikan hati.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Kontekstualisasi, Penafsiran, Khianat, Pandangan.
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X1 Al-Qur'an dan ilmu yang berkaitan > 2X1.1 Ilmu-ilmu Al-Qur'an > 2X1.132 Ma'ani Al-Qur'an
Divisions: Program Pascasarjana > S2 Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Nurul Iffah
Date Deposited: 25 Aug 2025 08:12
Last Modified: 25 Aug 2025 08:12
URI: http://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/48352

Actions (login required)

View Item
View Item